Jumat, 08 November 2013

Penalaran Induktif





Nama   : Rahimah
Kelas   : 3EB22
NPM   : 28211365
 


Penalaran Induktif


Pengertian Penalaran Induktif
Penlaran induktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh penalaran induktif :
Burung pipit termasuk unggas, memiliki sayap. Ayam termasuk unggas, memiliki sayap. Bebek termasuk unggas, memiliki sayap.
Kesimpulan : Semua unggas memiliki sayap.

Macam – Macam Penalaran Induktif
Ada 3 jenis penalaran induksi :
1.      Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain. Atau dengan kata lain Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Contoh Generalisasi:
Bila seorang berkata bahwa mobil adalah semacam kendaraan pengangkut, maka pengertian mobil dan kendaraan pengangkut merupakan hasil generalisasi juga. Dari bermacam – macam tipe kendaraan dengan ciri – ciri tertentu ia mendapatkan sebuah gagasan mengenai mobil, sedangkan dan bermacam – macam alat untuk mengangkut sesuatu lahirlah abstraksi yang lebih tinggi ( = generalisasi lagi ) mengenai kendaraan pengangkut.
Macam – macam generalisasi :
·         Generalisasi sempurna (Generalisasi Dengan Loncatan Induktif)
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki. Dalam Generalisasi sempurna suatu fenomena belum mencerminkan seluruh faktayang ada. Fakta-fakta tersebut yang digunakan dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
Contoh Generalisasi Sempurna :
Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
·         Generalisasi tidak sempurna (Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif)
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena. Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar. Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1.      Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2.      Sampel harus bervariasi.
3.      Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Contoh Generalisasi tidak sempurna:
Hampir seluruh orang di Indonesia menyukai masakan rendang.
2.      Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. Tujuan analogi adalah meramalkan kesamaan, menyingkap kekeliruan, dan menyusun sebuah klasifikasi.
Contoh Analogi:
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
3.      Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh kausal:
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
·         Sebab ke akibat
Sebab ke akibat yaiyu dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
·         Akibat ke sebab
Akibat ke sebab yaitu dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat. Contoh: Lulu mendapat nilai yang bagus pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Lulu ini karena dia belajar yang dengan sangat tekun setiap harinya.
·         Akibat ke akibat
Akibat ke akibat yaitu dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat. Contoh: Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit





Sumber: