Nama : Rahimah
NPM : 28211365
Kelas : 1EB21
Minggu ke-7 Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
I. Struktur Produksi
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Suatu proses pembangunan ekonomi yang telah menghasilkan suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya disusul dengan perubahan mendasar dalam struktur ekonominya. Indonesia pada awal pembangunan sebagai negara agraris berubah menjadi negara semi industri. Perubahan struktur ekonomi ini dapat dilihat melalui perubahan dalam struktur produksi yaitu antara pertanian, industri, dan jasa, bagaimana perkembangan dari tahun ke tahun terhadap pembentukan PDB (Pruduk Domestik Bruto).
Suatu negara biasanya menggunakan pendapatan nasional sebagai tolak ukur untuk melihat laju pembangunan ekonomi negara tersebut. Pendapatan nasional ialah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian negara selama satu tahun. Pendapatan nasional menunjukkan kegiatan ekonomi yang dicapai dalam satu tahun, sedangkan pertumbuhan ekonomi ialah perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Pertumbuhan ekonomi = (PDBt - PDBt-1)/PDBt-1 x100%
Dengan diketahuinya pendapatan nasional untuk berbagai tahun maka dapat ditentukan pendapatan perkapita suatu negara. Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk yang nilainya didapat dengan cara membagi pendapatan nasional pada tahun dimaksud dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Pendapatan perkapita dapat digunakan untuk :
· Menentukan laju perkembangan ekonomi suatu negara.
· Sebagai tolak ukur keberhasilan suatu negara mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
· Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan laju pertumbuhan ekonomi berbagai negara.
Sudah merupakan fakta umum di banyak negara berkembang bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan tingkat kesenjangan ekonomi atau kemiskinan yang tinggi pula, hal ini disebabkan adanya ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Pencapaian sasaran pertumbuhan dan distribusi pendapatan dan kekayaan cenderung saling meniadakan, hal ini bukan berarti tidak ada pertumbuhan tetapi pertumbuhan itu mengakibatkan kesenjangan dan sebaliknya jika kesenjangan dikurangi maka pertumbuhan akan rendah.
Keberhasilan pembangunan di Indonesia tidak hanya diukur dari peningkatan pendapatan penduduk secara agregat atau perkapita, tetapi juga dilihat dari distribusi pendapatan tersebut terhadap semua anggota masyarakat. Selain distribusi pendapatan, masalah kemiskinan juga merupakan timbul dari adanya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Pada umumnya kemiskinan ini dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatan dan kebutuhan.
Bila diuraikan satu persatu, jumlah faktor yang dapat mempengaruhi baik secara
langsung maupun tidak langsung tingkat kemiskinan cukup banyak mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output (produktivitas), tingkat upah neto, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, jenis pekerjaan yang tersedia, inflasi, pajak dan subsidi, investasi, alokasi serta kualitas sumber daya alam, penggunaan teknologi, dan sebagainya. Pembangunan ekonomi akan dikatakan berhasil sepenuhnya apabila tingkat kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat miskin dan kelompok masyarakat kaya bisa diperkecil.
II. Pendapatan Nasional
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
· Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
· Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
· Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
Macam-macam Konsep Pendapatan Nasional.
Macam-macam Konsep Pendapatan Nasional.
· Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
· Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
· Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
· Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
· Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
· Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
· Pendekatan Pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Y = r + w + i + p
· Pendekatan Produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Qn x Pn) ......]
· Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Y = C + I + G + (X-M)
Pendapatan Nasioanal per kapita
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasioanal (GNP atau GDP) dengan jumlah penduduk di suatu negara (Indonesia).
Sumber :
· http://putrijulaiha.wordpress.com/2011/03/25/struktur-produksi-distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar